Yo!
Tahun ini saya melakukan sebuah besar dalam hidup : menjalani kehidupan S2 tanpa beasiswa alias menghabiskan tabungan pribadi ( tentunya dengan dukungan dan doa orang tua yang baik hati dan penuh kasih sayang ). Bukan berarti saya mempunyai banyak kelebihan harta benda sehingga memutuskan untuk mengambil S2 tanpa beasiswa, namun karena banyak faktor ( tidak ada beasiswa untuk kampus pilihan saya, faktor kota tujuan, kesibukan untuk mencari beasiswa di kampus lain dll ) sehingga saya memutuskan untuk mengambil S2 di kota Munich tanpa dukungan beasiswa. Untuk menjalani hal tersebut tentunya dibutuhkan banyak persiapan dan kesiapan. Melalui post ini saya coba share persiapan apa saja yang saya lakukan sampai semua hal hal yang penting bisa selesai tanpa banyak mengganggu kehidupan sehari hari.
Pemilihan Kampus
Kenapa Jerman? Kenapa Munich?
Singkat kata : London mahal! hahaha. Sebenarnya tujuan utama saya ada di Inggris, karena waktu, bahasa, teknologi dan komunitas yang ada di sana sangat sesuai yang saya inginkan. Akan tetapi mahalnya biaya membuat saya urung mengambil S2 di sana, meskipun sudah mendapatkan acceptance letter.
Pilihan kedua saya di Jerman dan Munich ( TU Munich ) – karena
- Kuliahnya gratis ( saya hanya membayar 129 euro per semester )
- Kesempatan part time sebagai software engineer cukup banyak
- Ada beberapa teman saya yang tinggal di Munich ( menurut saya faktor teman menjadi sangat penting ketika kita ingin studi ke sebuah negara sendirian karena hal ini akan jauh mempermudah adaptasi sehingga homesick bisa diminimalisir )
Kenapa ga Berlin? Hmm, TU Munich lebih bagus daripada TU Berlin dan kesempatan part time jadi software engineer lebih banyak di Munich berdasarkan pencarian online.
Pendaftaran Kampus
Gimana cara daftar ke kampus Jerman?
- Penyetaraan ijazah : untuk bisa mendaftar di Jerman, ijazah kita harus disetarakan terlebih dahulu karena perhitungan IPK di Jerman berbeda dengan di Indonesia. Untuk Jerman, IPK terbaik adalah 1 sedangkan yang paling jelek adalah 5. Untuk itu dibutuhkan penyetaraan / konversi ijazah kita ke dalam nilai yang diakui di Jerman. Untuk melakukan hal itu, saya melakukan penyetaraan ijazah melalui https://www.uni-assist.de – dengan mengirimkan dokumen yang dibutuhkan. Dokumen.- dokumen tersebut dikirimkan melalui pos dan kemudian akan dilakukan proses penyetaraan / konversi selama ( kalo ga salah ) 2 minggu. Untuk proses ini memakan biaya sekitar 2jt termasuk biaya pos dan pembayaran ke uni-assist.
- Pendaftaran kampus : TUM kebetulan membuka pendaftaran online, sehingga saya waktu itu melakukan pendaftaran online terlebih dahulu dan kemudian mengunggah dokumen yang dibutuhkan secara bertahap. Kemudian setelah dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap ( termasuk hasil penyetaraan ijazah ) baru kemudian dikirimkan via pos. Pengumuman dari kampusnya cukup cepat sih, waktu itu sekitar 3 minggu sudah dapat pengumuman ( asal dokumennya lengkap dan tidak bermasalah ). Untuk TUM ketika mendaftar ada pilihan untuk tanggal placement / aptitude test – tapi optional, kebetulan karena saya tidak disuruh melakukan aptitude test sehingga tidak bisa bercerita lebih jauh. Untuk proses ini saya lupa biayanya berapa, yang jelas pengiriman dokumen +- 500rb.
Oiya jangan lupa melakukan translate dan legalisir dokumen penting ya ( ijazah, sertifikat bahasa, piagam, dll ) sehingga ga keribetan ketika nanti melakukan proses pendaftaran / penyetaraan ijazah.
Perlu bisa bahasa Jerman ga? Nein. Asal program studi yang dipilih bisa diselesaikan dengan bahasa Inggris, tidak ada syarat sertifikat / penguasaan bahasa Jerman.
Pembuatan Visa Studi
Nah ini, proses yang cepat tapi membutuhkan persiapan fisik dan mental yang cukup besar ( haha ). Pembuatan visa studi ini ga ribet sih sebenernya selama mengikuti petunjuk yang ada di website. Tapi yang mungkin terdengar asing adalah pembekuan rekening ( blocked account ).
Blocked account adalah sebuah bukti mampunya seorang individual untuk bertahan hidup di Jerman selama setahun ( apabila kuliah tanpa beasiswa / sponsor ). Blocked account harus langsung diisi dengan nilai yang ditentukan ( pada saat itu saya nilainya sekitar 8640 euro ) dan hanya bisa diambil tiap bulan dengan nilai yang sudah ditentukan juga ( 720 euro ). Proses pembuatan blocked account bisa dilakukan di beberapa tempat, namun saya melakukan di X Patrio ( prosesnya sangat cepat dan mudah, tentunya dengan biaya tambahan sekitar 70 euro – jadi totalnya sekitar 8700an euro )
Setelah semua dokumen disiapkan, bisa langsung buat janji ke kedutaan Jerman dan melakukan pengumpulan dokumen dan pembayaran proses pembuatan visa. Saat itu saya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk mendapatkan visanya – akan tetapi waktu pengurusan visa bisa lebih lama sehingga sebaiknya jangan mepet. Untuk proses ini membutuhkan biaya sekitar 1,5 juta
Visa yang saya dapatkan adalah visa 3 bulan, yang kemudian harus diperpanjang sesampainya di Jerman.
Pendaftaran Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan wajib dimiliki oleh setiap orang yang tinggal di Jerman. Untuk proses finalisasi enrolment kampus juga membutuhkan bukti asuransi kesehatan. Karena saya membuat blocked account di X Patrio, asuransi kesehatan juga sekalian disitu sih biar lebih praktis. Untuk biaya asuransi ini selama 1 semester adalah 540 euro atau bisa juga per bulan 90 euro.
Akomodasi dan Transportasi
Hal yang paling sulit untuk dicari selama persiapan kuliah di Munich adalah akomodasi. Lebih susah daripada cari kerja / cari kampus. SUMPAH!
Munich merupakan kota yang terkenal paling mahal di Jerman, dan mencari akomodasi sangat sangat susah. Untuk mahasiswa, pilihan paling murah adalah asrama mahasiswa ( publik / privat ) – namun slotnya sangat sedikit dan rebutan dengan mahasiswa lain. Singkat cerita, selama di Jakarta saya gagal mendapatkan akomodasi sehingga harus menumpang di tempat teman ( salah satu gunanya punya teman ) selama beberapa hari. Mengenai hal ini nanti akan ada post khusus karena prosesnya cukup berbelit belit ( dan tidak termasuk konteks persiapan karena saya baru mendapatkan akomodasi setelah sampai di Munich ). Untuk biaya bulanan bervariasi juga tergantung tempat tinggal dan gaya hidup. Sebagai acuan kasar, jajan di luar itu sekitar 3-10 euro sekali makan tergantung pemilihan tempatnya. Kalau setiap hari masak dan bawa bekal bisa 150-250 euro aja sih untuk makan per bulannya.
Untuk transportasi ke Munich bervariasi ya harganya dari 5-10 juta sekali jalan. Silahkan aja dipilih maskapai dan tanggal diinginkan, sepertinya tidak terlalu ribet dengan teknologi dan aplikasi yang ada saat ini.
Part Time / Werkstudent
Selain persiapan kampus, saya juga mempersiapkan kerja part time sejak di Jakarta. Setelah persiapan kampus dan visa selesai, saya mulai mencari cari kerja part time / werkstudent yang menerima software engineer / mahasiswa cupu yang tidak bisa berbahasa Jerman. Meskipun cukup banyak posisi menarik yang membutuhkan kemampuan berbahasa Jerman ( sigh ), ada juga beberapa startup yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari hari. Saya mendaftar ke beberapa posisi di beberapa startup dan Alhamdulillah nyantol 1 di Flixbus. Proses interview di Flixbus ini ada beberapa tahap : 1) Pengumpulan CV dan Motivation Letter , kemudian ada 2) Live coding challenge. Di tahap ini saya tidak bisa menyelesaikan semua challenge, tapi entah kenapa dipanggil ke tahap 3) Interview dengan developer. Karena posisi saya pada waktu ini masih di Jakarta, ini dilakukan via video call. Dan akhirnya sampai ditahap akhir 4) On site interview. Sesuai dengan namanya, tahap ini harus dilakukan di Munich dan dengan baik hati mereka bersedia menunggu saya selama 2 minggu lebih sebelum melakukan on site interview. Setelah semua selesai, saya mendapatkan kontrak kerja dengan nilai yang InsyaAllah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bulanan sehingga tabungan bisa sedikit terjaga :))
Oiya, untuk standar part time di Munich berkisar 10 euro per jam ke atas tergantung pekerjaannya – kalau ga salah 10 euro itu untuk kasir supermarket / kurir sepeda. Offer paling besar yang pernah saya terima adalah 18 euro per jam ( namun tidak jadi saya ambil karena beberapa faktor ).
Semoga membantu
Cheerios!